Pada Maret 2017, Kota Ternate mengalami deflasi
sebesar 0,31 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 130,72.
Sedangkan Nasional mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dengan indeks
harga konsumen sebesar 128,22. Dari 82 kota IHK, 49 kota mengalami
deflasi dan sisanya mengalami inflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi
di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen, Kota Lhokseumawe sebesar
1,40 persen, dan Kota Bima sebesar 0,91 persen. Sedangkan inflasi
tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 1,24 persen, Kota Ambon
sebesar 1,13 persen dan Kota Jayapura sebesar 0,95 persen.
Inflasi
tahun kalender Kota Ternate sebesar 0,35 persen dan inflasi year on year
Kota Ternate sebesar 2,41 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan
inflasi year on year Nasional yaitu masing-masing sebesar 1,19 persen
dan 3,82 persen.
Pada Maret 2017, Kota Ternate mengalami deflasi di
dua kelompok pengeluaran, dan inflasi di lima kelompok pengeluaran
lainnya. Adapun deflasi kedua kelompok pengeluaran tersebut yaitu
kelompok bahan makanan sebesar 1,32 persen dan kelompok transpor,
komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,50 persen. Sedangkan inflasi
kelima kelompok pengeluaran lainnya adalah sebagai berikut : kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen; kelompok
sandang 0,04 persen; kelompok kesehatan 0,06 persen; dan kelompok
pendidikan rekreasi dan olahraga 0,01 persen;