Pada Agustus 2016, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,1 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 129,66. Sedangkan Nasional mengalami deflasi sebesar 0,02 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 125,13. Dari 82 kota IHK, 49 kota mengalami deflasi, dan sisanya mengalami inflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 0.87 persen, Kota Pare-Pare sebesar 0,8 persen, dan Kota Mamuju sebesar 0,79 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 1,27 persen, Kota Sorong sebesar 1,27 persen dan Kota Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen.
Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar 1,43 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 2,31 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masing-masing sebesar 1,74 persen dan 2,79 persen.
Menurut inflasi tahun kalender, 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 5,1 persen, Kota Pangkal Pinang 4,82 persen, Kota Pontianak 4,32 persen. Sedangkan 5 kota yang mengalami deflasi yaitu, Kota Maumere 0,50 persen, Kota Merauke 0,48 persen, dan Kota Manado 0,26 persen, Kota Kupang 0,02, dan Kota Bulukumba 0,07.
Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari 7,40 persen, Kota Merauke 7,26, dan Kota Bima 6,16. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bulukumba 0,80, Kota Maumere 1,27 persen, dan Kota Cirebon 1,39 persen.
Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Agustus 2016 tercatat 13 kota diantaranya mengalami deflasi dan 5 sisanya mengalami inflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Kota Pare-Pare 0,8 persen, Kota Mamuju 0,79 persen, dan Kota Bau-Bau 0,72 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi yaitu Kota Manokwari 1,27 persen, Kota Sorong 1,27 persen, Kota Merauke 0,69 persen, Kota Ambon 0.43 persen, dan Kota Kendari 0,01 persen.